Sunday, December 2, 2012

Natrium Glutamat ( MSG ) apakah berbahaya bagi tubuh?

MSG adalah singkatan dari monosodium glutamate. Di Indonesia dikenal sebagai penyedap rasa, vetsin atau micin. Biasanya ditemukan dalam makanan sebagai penguat rasa, agar masakan lebih nikmat dan gurih.  Dewasa ini pemakaian MSG dikenal secara luas, baik dalam masakan di dapur maupun makanan kemasan. Hampir tidak ada orang yang bebas tanpa MSG dalam kesehariannya. 


Prof.Kikunae Ikeda
Penemu MSG
MSG ditemukan oleh Prof.MSG pertama kali diproduks Kikunae Ikeda, dan di secara massal oleh Ajinomoto Corp. Jepang pada tahun 1909. Konsep MSG berawal dari istilah umami       ( rasa gurih dalam bahasa jepang ), Prof. Ikeda meneliti berbagai jenis garam yang secara umum bisa memberikan rasa "gurih/umami". Ia pertama kali menemukan rasa umami ini dari rumput laut kombu. Dari berbagai zat garam yang ia teliti ia menyimpulkan garam glutamat adalah garam yang paling sedap dan paling mudah dikristalkan, ia menamainya monosodium glutamat. 

Pada tahun 1909 suzuki bersaudara pertama kali memproduksinya secara masal dengan merk AJINOMOTO. Saat ini dalam industri kebanyakan MSG dibuat dengan fermentasi dengan bantuan bakteri. Bahan bakunya antara lain bisa tetes tebu, molase, atau tapioka. Bakteri yang digunakan untuk fermentasi adalah bakteri corryneform . prosesnya adalah tetes tebu difermentasi menghasilkan asam amino, dari asam amino ini L-glutamat di isolasi emudian ditambahkan Natrium untuk menghasilkan garam MSG.
Struktur Garam Monosodium Glutamat

Sudah santer terdengar bahwa MSG berbahaya bagi kesehatan, sehingga membuat orang  khawatir, sedangkan zat ini ada  dalam keseharian kita. MSG hampir ditemukan dalam semua masakan, jajanan dan makanan kemasan. Padahal menurut Husniah R Tahmrin ( Kepala BPOM Pusat ), MSG sebenarnya aman untuk dikonsumsi, asal tidak berlebihan. Kenyataan bahwa MSG dibuat dari bahan alami    ( tetes tebu ) sebenarnya paling tidak sudah bisa memberikan informasi bahwa MSG adalah zat alami.