Tuesday, February 1, 2011

KONSEP ASAM- BASA

KONSEP ASAM DAN BASA ( BAG I )
 
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat memperoleh rasa masam dari cuka dapur yang sering digunakan untuk menghilangkan bau amis. Rasa masam itu berasal dari zat kimia yang disebut asam. Larutan cuka rasanya masam karena mengandung asam asetat (CH3COOH). Rasa masam yang terdapat pada belimbing, buah asam, jeruk dan buah-buahan yang masih muda disebabkan adanya asam nabati.  Jika kita mencuci tangan dengan sabun atau detergen, akan terasa licin. Demikian pula kalau anggota badan kita terkena air kapur, akan terasa licin. Jika kapur atau sabun secara tidak sengaja masuk ke dalam mulut akan terasa pahit. Licin dan rasa pahit tersebut disebabkan oleh zat kimia yang disebut basa. Selain rasa masam pada asam dan rasa pahit pada basa, ternyata kedua zat tersebut juga mempunyai sifat merusak. Sebagai contoh pada saat kita mengapur sebagian tubuh kita akan terkena air kapur akibatnya kulit yang terkena terasa licin dan beberapa hari kemudian akan mengelupas. Jika ini bagian tubuh yang terkena kapur ini berlangsung lama dan terus kita biarkan akan lebih parah. Beberapa senyawa dapat diidentifikasi dengan jalan mencicipi rasanya, misalnya garam mempunyai rasa asin dan gula rasanya manis. Tetapi anda jangan sekali-kali mencicipi senyawa-senyawa yang berada di laboratorium kimia walaupun telah diketahui identitasnya dengan pasti, sebab kemungkinan besar zat tersebut telah terkontaminasi dengan zat lain yang bersifat racun.

Dalam kimia, konsep asam dan basa telah dikenal sejak zaman dahulu sebelum zaman kimia modern atau biasa disebut Al-Kimia ( Alchemy ). Konsep asam-basa merupakan sub bagian yang amat penting dalam kimia, karena manfaatnya yang demikian luas dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mempelajari konsep tentang penggolongan zat sebagai asam- dan basa , ada 3 teori yang melandasinya. Yakni teori asam-basa Arrhenius, Lewis dan Bronsted-Lowry.

TEORI ASAM BASA ARRHENIUS
Menurut Arrhenius ( Svante August Arrhenius 1859-1927 ) , Asam adalah spesi yang dalam air menghasilkan ion H+. Sedangkan Basa adalah spesi yang dalam air menghasilkan ion OH-.

Contoh Asam adalah Asam Klorida ( HCl ) ;
Dalam larutannya dengan  air HCl mengalami ionisasi :

HCl ( Aq )  ---->  H+ ( Aq ) +   Cl-( Aq )

Menurut Arrhenius adanya ion H+ inilah yang menyebabkan larutan HCl bersifat asam. Semakin tinngi konsentrasi ion H+ dalam larutan, makin semakin kuat pula sifat asam larutan tersebut.

Sedangkan contoh basa, adalah Natrium Hidroksida ( NaOH )
Dalam larutannya dengan air NaOH mengalami ionisasi :

NaOH( Aq )  ----> Na+( aq ) +   OH-( Aq )

Menurut Arrhenius ion Hidroksida ( OH- ) lah yang menyebabkan suatu larutan bersifat Basa. Semakin tinggi konsentrasi OH- dalam larutan, semakit kuat sifat basa larutan tersebut.

LARUTAN ASAM
Seperti yang telah dikemukakan, suatu larutan dapat bersifat asam jika mengandung ion H+.  Contoh-contoh asam lainnya adalah sebabagai berikut ;

Asam Nitrat
HNO3( aq )   -----> H+( Aq )   +    NO3-( aq )

Asam Sulfat
H2SO4( aq )  ------ > 2H+( Aq )   + SO42- ( Aq )


Asam Fosfat
H3PO4 ( aq )  ----->  3H+ ( aq ) +   PO43-( aq )
Perhatikan ketiga contoh asam diatas,  1 molekul asam nitrat menghasilkan  1 ion H+. Asam seperti ini disebut Asam bervalensi satu atau disebut juga Asam monoprotik. Kemudian perhatikan Asam sulfat yang menghasilkan 2 ion H+, maka asam seperti ini disebut asam bervalensi dua atau asam diprotik. Lalu, asam fosfat yang menghasilkan 3 ion H+ disebut asam Poliprotik.



LARUTAN BASA
Suatu larutan basa adalah jika larutan tersebut mengandung ion hidroksida ( OH- ). Contohnya adalah larutan NaOH.

Natrium Hidroksida
NaOH(Aq )    --  Na+(aq)  +  OH- ( aq­­) 

Kalsium Hidroksida ( Ca(OH)2 )
Ca(OH)­2( aq)  --- Ca+2( aq )   +    2OH- (aq)

Alumunium Hidroksida ( Al(OH)3 )
Al(OH)3 ( aq ) – Al3+(aq)  +   3OH- ( aq)

Sama halnya ketika ketika kita membahas larutan asam, larutan NaOH merupakan basa bervalensi satu sebab satu molekul NaOH dalam larutannya dengan air menghasilkan satu ion hidroksida. Sehingga dengan sebab yang sama, kalsium Hidroksida merupakan basa bervalensi dua, dan alumunium hidroksida merupakan basa bervalensi tiga.



KOMENTAR FACEBOOK ANDA