Monday, October 15, 2012

RUANG LINGKUP TERMOKIMIA

Pengertian

Secara redaksional banyak pengertian termokimia, namun sebenarnya semua definisi tersebut mempunyai maksud yang sama. Diantara pengertian-pengertian Termokimia adalah sebagai berikut :
  1. Dalam situs ensiklopedia populer, Termokimia ialah cabang ilmu kimia yang berhubungan dengan hubungan timbal balik panas dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisika.
  2. Termokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor reaksi.
  3. Termokimia adalah ilmu yang membahas hubungan kalor dengan reaksi kimia atau proses-proses yang berhubungan dengan reaksi kimia
Sebelum membahas termokimia lebih lanjut, perlu difahami terlebih dahulu konsep sistem dan lingkungan. Sistem adalah sesuatu yang menjadi titik/fokus perhatian kita. Lingkungan adalah segala sesuatu di luar/selain sistem. Jika kita membuat segelas kopi, maka dapat dikatakan air kopi dalam gelas tersebut adalah sistem sedangkan gelas dan udara di sekelilingnya adalah lingkungan.

Ada 3 jenis sistem.
  1. Sistem terbuka yakni jika bisa terjadi pertukaran materi dan energi antara sistem dengan lingkungan. Misalnya segelas air yang gelasnya tidak tertutup.
  2. Sistem tertutup, yakni jika hanya terjadi pertukaran materi dan energi satu arah saja, misalnya dari lingkungan ke sistem saja, atau dari sistem ke lingkungan saja. Misalnya segelas air dengan tutup rapat.
  3. Sistem terisolasi, yakni jika sama sekali tidak terjadi pertukaran materi dan energi misalnya air pada termos yang tertutup rapat.

Termos, contoh sistem terisolasi
Keseluruhan energi yang dimiliki oleh suatu sistem dalam keadaan tertentu disebut
energi dalam (U). Energi dalam merupakan suatu fungsi keadaan, hanya bergantung pada keadaan sistem (suhu, volume, tekanan, dan jumlah mol), tidak bergantung pada jalan yang dilalui sistem. Energi dalam tidak dapat diukur tetapi perubahannya dapat diukur. Jika perubahan itu dilakukan pada tekanan tetap (sistem terbuka), perubahan energi dalam yang terjadi dinamakan perubahan entalpi.

Reaksi Eksoterm dan reaksi Endoterm

Reaksi Eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor atau menghasilkan energi.
Entalpi sistem berkurang (hasil reaksi memiliki entalpi yang lebih rendah dari zat
semula). H akhir < H awal
               H akhir – H awal < 0
              H berharga negatif
Atau bisa juga di artikan bahwa reaksi Eksoterm adalah reaksi dimana ada aliran kalor dari sistem menuju lingkungan. 

Contoh:
Reaksi antara kalsium oksida (kapur tohor) dengan air

Kapur tohor dimasukkan ke dalam air dalam tabung reaksi. Reaksi ini berlangsungditandai dengan kenaikan suhu campuran (sistem). Karena suhu sistem lebih tinggi dari lingkungan, maka kalor akan keluar dari sistem ke lingkungan sampai suhu keduanya menjadi sama.

Reaksi Endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor atau memerlukan energi.
Entalpi sistem bertambah (hasil reaksi memiliki entalpi yang lebih tinggi dari zat semula).
Hakhir > Hawal
Hakhir – Hawal > 0
H berharga positif 

Dapat pula diartikan reaksi Endoterm adalah reaksi dimana ada aliran kalor dari lingkungan ke sistem.

Contoh : Reaksi antara kristal barium hidroksida oktahidrat dengan kristal amonium  klorida.Ketika kristal barium hidroksida oktahidrat, Ba(OH)2. 8H2O dicampur dengan kristal amonium klorida (NH4Cl), reaksi segera berlangsung yang ditandai dengan penurunan suhu campuran dan pembentukan gas amonia. Oleh karena suhu campuran (sistem) menjadi lebih rendah daripada lingkungan, maka kalor akan  mengalir dari lingkungan ke dalam sistem sampai suhu keduanya menjadi sama. 

Entalpi  dan Perubahan Entalpi

Entalpi ( Diberi simbol H ) adalah jumlah entalpi energi kalor yang dikandung dalam suatu materi. Entalpi suatu zat tidak dapat diukur namun perubahan entalpinya dapat diukur. 

KOMENTAR FACEBOOK ANDA