Siapakah Guru itu?
Guru adalah siapapun yang telah mentransfer suatu ilmu atau pengetahuan kepada kita yang karenanya bertambahlah ilmu dan pengetahuan kita tentang sesuatu hal. sama saja apakah ilmu itu adalah ilmu dunia ( Ilmu Eksak, sosial, geografi, sejarah, matematika dll ) ataupun ilmu akhirat ( ilmu fiqh, ilmu tauhid, balaghah dll ). Guru bukan saja yang bersifat formal seperti guru di sekolah-sekolah umum, dosen, tutor ataupun widya iswara, bisa juga non formal seperti guru ngaji, TPA, guru kursus, atau siapa pun yang memberi kita ilmu walau sesaat. Dalam istilah agama guru disebut ustadz.
Peran Penting Guru
Guru mempunyai peran yang penting dalam proses menuntut ilmu ( tholabul ilmi ), selain sebagai sumber belajar, guru berperan media transfer ilmu, ia juga bisa bertindak sebagai pengarah agar ilmu yang diterima sang murid bisa terserap seperti yang diharapkan. Sebenarnya peran guru hampir-hampir tidak bisa digantikan oleh apa pun. Memang saat ini sumber belajar tidak hanya guru saja namun bisa juga dari sumber lainnya misalnya buku, majalah, internet, perpustakaan dan lain-lain. Namun dapat dikatakan semua itu bukanlah sumber belajar primer, namun sekunder. Sumber belajar primer tetaplah guru. Guru adalah tempat untuk bertanya, pengevaluasi, pengarah dan motivator siswa. Yang semua itu tidak bisa digantikan yang lainnya.
Pentingnya menghormati guru
Saat ini ada indikasi menurunnya karakter dan moralitas anak bangsa secara umum. Dalam hal ini termasuk pola pandang siswa sekolah terhadap gurunya, dan sekolahnya. Tak heran sikap terhadap guru juga mengalami degradasi, di mana seorang siswa cenderung bersikap tak menghargai guru. Sikap tak menghargai guru bisa diwujudkan dengan berkata kasar, menghina, melecehkan. Atau bisa juga memanggil dengan sebutan-sebutan jelek, meski tidak di depannya. Misal, pak kumis, bu monyong, ( Naudzu billahi min dzalik ). Sikap adab dan sopan santun sebenarnya adalah salah satu kunci dalam kesuksesan hidup dalam menuntut ilmu. Hal ini adalah wilayah nurani dan religius yang tidak bisa di ukur dengan nilai materi.
Sayyidina Ali RA pernah berkata :'Ana abdun man allamani walau harfan" artinya aku adalah hamba bagi seseorang yang telah mengajariku walau hanya satu huruf. Sungguh tinggi ungkapan sayyina Ali ini, begitu luhurnya jasa seorang guru sehingga sayyidina Ali RA sampai-sampai dirinya adalah budak bagi seorang guru walau hanya mengajarkannya 1 huruf saja. Guru bahkan tidak saja harus di hormati karena ilmunya, bahkan dalam tradisi pesantren harus juga di taati perintahnya.
Keberhasilan seorang menuntut ilmu memang banyak berkaitan dengan banyak faktor. Maka jika seorang murid merasa ada yang kurang sukses dalam memahami pelajari perlu dieavaluasi adakah sesuatu yang salah dalam proses pembelajaran. Dalam kitab ta'limu ta'alim disebutkan bahwa dalam menuntut ilmu ada beberapa bekal yang harus dicukupi :
Sayyidina Ali RA pernah berkata :'Ana abdun man allamani walau harfan" artinya aku adalah hamba bagi seseorang yang telah mengajariku walau hanya satu huruf. Sungguh tinggi ungkapan sayyina Ali ini, begitu luhurnya jasa seorang guru sehingga sayyidina Ali RA sampai-sampai dirinya adalah budak bagi seorang guru walau hanya mengajarkannya 1 huruf saja. Guru bahkan tidak saja harus di hormati karena ilmunya, bahkan dalam tradisi pesantren harus juga di taati perintahnya.
Belajar Di Pesantren sebenarnya tak ada bedanya dengan di Sekolah umum |
- Cerdas
- Semangat
- Sabar
- Adanya guru
- Adanya biaya
- Waktu yang lama
Di sebutkan Rasulullah SAW bersabda ;" Pelajarilah ilmu, pelajarilah ilmu, dengan ketenangan dan tawadhu'lah kepada orang yang mengajarimu". Ini adalah pelajaran berharga, kesuksesan dalam mencari ilmu bukan hanya terletak pada proses belajar itu sendiri. Tapi juga menghargai dan menghormati guru merupakan kunci supaya ilmu itu "bermanfaat" dan "barokah". Banyak orang belajar dengan nilai memuaskan dan cum laude, tapi yang didapat hanya selembar ijazah saja, namun sama sekali tidak memberi manfaat bagi kehidupannya.
Lalu bagaimana mengaplikasikan sikap hormat kepada guru disekolah umum ( formal ),
1. Bersikap sopan santun dalam berbicara kepada bpk/ibu guru.
2. Sapalah jika bertemu dimana saja.
3. Menghindari sikap merendahkan dan melecehkan
4. Jangan menduduki meja kursi bapak/ibu guru meski beliau tidak ada.
5. Berbaik sangka terhadap guru
6. Dalam proses belajar, mintalah ijin kepada bapak ibu guru ketika keluar kelas akan suatu keperluan.
Demikianlah semoga dapat bermanfaat, selamat belajar dan sukses dalam menempuhnya.
Lalu bagaimana mengaplikasikan sikap hormat kepada guru disekolah umum ( formal ),
1. Bersikap sopan santun dalam berbicara kepada bpk/ibu guru.
2. Sapalah jika bertemu dimana saja.
3. Menghindari sikap merendahkan dan melecehkan
4. Jangan menduduki meja kursi bapak/ibu guru meski beliau tidak ada.
5. Berbaik sangka terhadap guru
6. Dalam proses belajar, mintalah ijin kepada bapak ibu guru ketika keluar kelas akan suatu keperluan.
Demikianlah semoga dapat bermanfaat, selamat belajar dan sukses dalam menempuhnya.