HUKUM LAVOISIER (Hukum
Kekekalan Massa )
( Baca : La Vwoa esyie )
Lavoisier |
Salah
satu hukum dasar dalam perhitungan kimia ( Stokiometri ) adalah hukum kekekalan
massa yang dikemukakan oleh Antoine Laurent Lavoisier (
1743-1794 ). Awalnya sekitar abad ke-17 para ahli kimia mengamati
peristiwa pada reaksi pembakaran. Pada waktu itu para kimiawan mengajukan teori
yang dikenal dengan teori Flogiston. Teori flogiston
diajukan untuk memberikan jawaban mengapa zat yang terbakar, massanya
menyusut. Kimiawan klasik yang mengajukan teori flogiston diantaranya
adalah George Ernest Stahl ( 1660-1734 ), Yakni
: “Pada proses pembakaran dihasilkan flogiston sehingga massa zat
sisa pembakaran menjadi lebih kecil”. Jadi menurut teori flogiston,
semua benda yang bisa terbakar mengandung flogiston. Flogiston inilah yang akan
lepas dan hilang jika suatu benda terbakar. Teori flogiston sebenarnya
didasarkan pada percobaan Priestley. Priestley memanaskan oksida raksa ( red
calx mercury ). Pemanasan padatan oksida raksa menghasilkan air raksa dan
gas tak berwarna di atasnya. Priestley memanaskan oksida raksa (red calx mercury). Reaksi pemanasan padatan oksida
raksa menghasilkan air raksa dan gas tak berwarna di atasnya. Setelah ditimbang,
massa air raksa lebih sedikit daripada massa oksida raksa. Priestley menyebut
gas tak berwarna itu dengan istilah flogiston. Namun
tidak demikian dengan Lavoisier, ia meragukan adanya gasflogiston. Menurut dugaannya, yang dimaksud flogiston adalah gas oksigen. Kemudian, Lavoisier
mengulang percobaan Priestley untuk membuktikan dugaannya. Ia menimbang massa
zat sebelum dan setelah reaksi pemanasan oksida raksa secara teliti menggunakan
timbangan yang peka. Ternyata, terjadi pengurangan massa oksida raksa.
Lavoisier menjelaskan alasan berkurangnya massa oksida raksa setelah pemanasan.
Ketika dipanaskan, oksida raksa menghasilkan gas oksigen sehingga massanya akan
berkurang. Lavoisier juga membuktikan kebalikannya. Jika sebuah logam
dipanaskan di udara, massanya akan bertambah sesuai dengan jumlah oksigen yang
diambil dari udara. Kesimpulan Lavoisier ini dikenal dengan nama Hukum Kekekalan Massa. Jumlah massa zat sebelum dan
sesudah reaksi tidak berubah, begitu bunyi hukum tersebut. Dengan penemuan ini,
teori flogiston yang dipercayai para ilmuwan kimia
selama kurang lebih 100 tahun akhirnya tumbang. Lavoisier juga menyatakan
proses berkeringat merupakan hasil pembakaran lambat di dalam tubuh.
Bunyi
hukum lavoisier ( Baca : La Vwoa esye )
" Massa zat sebelum dan sesudah reaksi tidak
berubah"
Contoh
soal :
Gas Nitrogen dapat
bereaksi dengan gas Hidrogen membentuk ammonia, Jika 20 gram gas hidrogen
direaksikan dengan gas nitrogen menghasilkan 50 gram ammonia, berapakah massa
gas nitrogen yang bereaksi?
Jawab :
Gas Hidrogen
+ Gas Nitrogen ---> Gas Ammonia
20 Gr + x Gr
50 Gr
Massa Gas Nitrogen
= 50 - 20 = 30 Gram
MATERI TERKAIT