Monday, November 26, 2012

SERI STOKIOMETRI 1 : HUKUM - HUKUM DASAR KIMIA


HUKUM  LAVOISIER (Hukum Kekekalan Massa )
( Baca : La Vwoa esyie )
Lavoisier

Salah satu hukum dasar dalam perhitungan kimia ( Stokiometri ) adalah hukum kekekalan massa yang dikemukakan oleh Antoine Laurent Lavoisier ( 1743-1794 ).  Awalnya sekitar abad ke-17 para ahli kimia mengamati peristiwa pada reaksi pembakaran. Pada waktu itu para kimiawan mengajukan teori yang dikenal dengan teori Flogiston.  Teori flogiston diajukan untuk  memberikan jawaban mengapa zat yang terbakar, massanya menyusut.  Kimiawan klasik yang mengajukan teori flogiston diantaranya adalah George Ernest Stahl       ( 1660-1734 ), Yakni : “Pada proses pembakaran dihasilkan flogiston sehingga massa  zat sisa pembakaran menjadi lebih kecil”. Jadi menurut teori flogiston, semua benda yang bisa terbakar mengandung flogiston. Flogiston inilah yang akan lepas dan hilang jika suatu benda terbakar. Teori flogiston sebenarnya didasarkan pada percobaan Priestley. Priestley memanaskan oksida raksa ( red calx mercury ). Pemanasan  padatan oksida raksa menghasilkan air raksa dan gas tak berwarna di atasnya. Priestley memanaskan oksida raksa (red calx mercury). Reaksi pemanasan padatan oksida raksa menghasilkan air raksa dan gas tak berwarna di atasnya. Setelah ditimbang, massa air raksa lebih sedikit daripada massa oksida raksa. Priestley menyebut gas tak berwarna itu dengan istilah flogiston. Namun tidak demikian dengan Lavoisier, ia meragukan adanya gasflogiston. Menurut dugaannya, yang dimaksud flogiston adalah gas oksigen. Kemudian, Lavoisier mengulang percobaan Priestley untuk membuktikan dugaannya. Ia menimbang massa zat sebelum dan setelah reaksi pemanasan oksida raksa secara teliti menggunakan timbangan yang peka. Ternyata, terjadi pengurangan massa oksida raksa. Lavoisier menjelaskan alasan berkurangnya massa oksida raksa setelah pemanasan. Ketika dipanaskan, oksida raksa menghasilkan gas oksigen sehingga massanya akan berkurang. Lavoisier juga membuktikan kebalikannya. Jika sebuah logam dipanaskan di udara, massanya akan bertambah sesuai dengan jumlah oksigen yang diambil dari udara. Kesimpulan Lavoisier ini dikenal dengan nama Hukum Kekekalan Massa. Jumlah massa zat sebelum dan sesudah reaksi tidak berubah, begitu bunyi hukum tersebut. Dengan penemuan ini, teori flogiston yang dipercayai para ilmuwan kimia selama kurang lebih 100 tahun akhirnya tumbang. Lavoisier juga menyatakan proses berkeringat merupakan hasil pembakaran lambat di dalam tubuh. 

Bunyi hukum lavoisier ( Baca : La Vwoa esye )

" Massa zat sebelum dan sesudah reaksi tidak berubah"

Contoh soal :

Gas Nitrogen dapat bereaksi dengan gas Hidrogen membentuk ammonia, Jika 20 gram gas hidrogen direaksikan dengan gas nitrogen menghasilkan 50 gram ammonia, berapakah massa gas nitrogen yang bereaksi?

Jawab :

Gas Hidrogen    +     Gas  Nitrogen  --->  Gas Ammonia
       20  Gr       +         x  Gr                          50 Gr

Massa Gas Nitrogen  =   50  - 20    =   30 Gram


MATERI TERKAIT


KOMENTAR FACEBOOK ANDA