Thursday, September 20, 2012

IKATAN KIMIA


A. Mengapa Terjadi Ikatan Kimia
Sifat-sifat zat sebagian ditentukan oleh ikatan kimia antara atom-atom pembentukya. Suatu ikatan kimia adalah gaya tarik menarik  yang kaut antara atom-atom tertentu di dalam suatu zat. Perubahan kimia atau reaksi kimia terjadi karena penggabungan atau pemisahan atom-atom dengan cara tertentu sehingga terbentuk zat yang lebih stabil. Hasil reaksi kimia dapat mempunyai bentuk molekul tertentu atau dapat pula menghasilkan kristal dengan bentuk tertentu yang akan menentukan sifat-sifat zat hasil tersebut. Perlu diketahui bahwa tidak semua jenis atom dapat bergabung dengan jenis atom lain membentuk senyawa. Dalam bab ini akan dipelajari penggabungan atom-atom membentuk senyawa, serta jenis ikatan kimia yang terjadi. Dikenal ada beberapa macam ikatan kimia yaitu:


Chemistry Bond model
a.       Ikatan ion / ikatan elektrovalen / ikatan heteropolar
b.      Ikatan kovalen / ikatan atom / ikatan homopolar
c.       Ikatan kovalen koordinasi / ikatan semipolar
d.      Ikatan logam
e.       Ikatan Hidrogen
f.       Ikatan (Gaya) Van Der Waals.

Bagaimana ikatan kimia dapat terjadi? Bagian atom mana yang berperan dalam membentuk ikatan kimia? Bagaimana ciri-ciri dan sifat dari senyawa dengan ikatan kimia tertentu? Pertanyaan itu semua dapat terjawab setelah anda mengikuti uraian dalam bab ini. Ikatan hidrogen dan gaya Van Der Waals dibahas di kelas 11 semester 1.

SUSUNAN ELEKTRON STABIL
Unsur-unsur gas mulia merupakan unsur-unsur yang sukar bereaksi dengan unsur lain. Sifat ini dapat dimiliki oleh unsur-unsur gas mulia karena konfigurasinya yang stabil. Konfigurasi elektron gas mulia dapat anda lihat dalam tabel.

Unsur
Nomor atom
Kulit elektron
Elektron valensi
K         L         M       N         O
He
2
2e




2e
Ne
10
2e
8e



8e
Ar
18
2e
8e
8e


8e
Kr
36
2e
8e
18e
8e

8e
Xe
54
2e
8e
18e
18e
8e
8e

Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa susunan elektron yang stabil mempunyai 8 elektron pada kulit terluar (oktet) sebagaimana yang dimiliki oleh atom-atom unsur gas mulia kecuali helium (dua elektron atau duplet). Menurut Kossel dan Lewis (1916) keadaan seperti ini merupakan keadaan paling stabil yang dimiliki atom-atom unsur gas mulia (oktet). Sehingga atom dari unsur-unsur yang lain berusaha memiliki konfigurasi elektron yang stabil seperti konfigurasi elektron atom unsur gas mulia terdekat. Adanya kecenderungan memiliki konfigurasi elektron stabil inilah yang merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya ikatan kimia.

Usaha memiliki konfigurasi elektron yang stabil dapat dicapai dengan cara:
1.      Melepaskan elektron valensinya (elektron valensi pada umumnya £ 3, kecuali B, H, Be, He) sehingga terbentuk ion positif yang bermuatan sejimlah elektron yang dilepaskannya.
   Na     : 2e 8e 1e  ---->  Na+       : 2e  8e   + 1e
   Mg    : 2e 8e 2e  -----> Mg2+     : 2e  8e   + 2e
   Al     : 2e 8e 3e ---->  Al3+       : 2e  8e   + 3e
2.      Menarik elektron dari luar (elektron valensi pada umumnya ³ 5) sehingga bermuatan negatif sebesar elektron yang ditariknya.
   F       : 2e 7e  +   1 e        --->         F- : 2e  8e  
   O      : 2e 6e  +   2 e        ---->        O2-            : 2e  8e  
   Cl      : 2e 8e  7e +   1 e    ---->      Cl-             : 2e  8e   8e  
Antara ion positif dan ion negatif yang terbentuk akan terjagi gaya tarik menarik (gaya elektrostatik) sehingga terbentuklah ikatan ion

3.      Penggunaan bersama pasangan elektron di antara atom-atom yang berikatan sehingga terbentuk pasangan elektron terikat sebanyak elektron yang saling dipinjamkan. Akibat penggunaan bersama pasangan elektron ini terbentuklah ikatan kovalen.
Contoh :     atom hidrogen yang mempunyai 1 elektron akan saling menyumbangkan elektronnya untuk digunakan bersama dalam molekul H2, sehingga masing-masing atom hidrogen memiliki 2 elektron


Materi Terkait :






KOMENTAR FACEBOOK ANDA