Sifat-sifat zat sebagian ditentukan oleh ikatan
kimia antara atom-atom pembentukya. Suatu ikatan kimia
adalah gaya tarik menarik yang kaut
antara atom-atom tertentu di dalam suatu zat. Perubahan kimia atau reaksi kimia
terjadi karena penggabungan atau pemisahan atom-atom dengan cara tertentu
sehingga terbentuk zat yang lebih stabil. Hasil reaksi kimia dapat mempunyai bentuk
molekul tertentu atau dapat pula menghasilkan kristal dengan bentuk tertentu
yang akan menentukan sifat-sifat zat hasil tersebut. Perlu diketahui bahwa
tidak semua jenis atom dapat bergabung dengan jenis atom lain membentuk
senyawa. Dalam bab ini akan dipelajari penggabungan atom-atom membentuk
senyawa, serta jenis ikatan kimia yang terjadi. Dikenal ada beberapa macam ikatan kimia
yaitu:
Chemistry Bond model |
a.
Ikatan
ion / ikatan elektrovalen / ikatan heteropolar
b. Ikatan
kovalen / ikatan atom / ikatan homopolar
c. Ikatan
kovalen koordinasi / ikatan semipolar
d. Ikatan
logam
e. Ikatan
Hidrogen
f.
Ikatan
(Gaya) Van Der Waals.
Bagaimana ikatan kimia dapat terjadi? Bagian atom mana yang berperan dalam membentuk ikatan kimia? Bagaimana
ciri-ciri dan sifat dari senyawa dengan ikatan kimia tertentu? Pertanyaan itu
semua dapat terjawab setelah anda mengikuti uraian dalam bab ini. Ikatan
hidrogen dan gaya Van Der Waals dibahas di kelas 11 semester 1.
SUSUNAN ELEKTRON STABIL
Unsur-unsur
gas mulia merupakan unsur-unsur yang sukar bereaksi dengan unsur lain. Sifat
ini dapat dimiliki oleh unsur-unsur gas mulia karena konfigurasinya yang
stabil. Konfigurasi elektron gas mulia dapat anda lihat dalam tabel.
Unsur
|
Nomor atom
|
Kulit
elektron
|
Elektron
valensi
|
||||
K
L M N O
|
|||||||
He
|
2
|
2e
|
2e
|
||||
Ne
|
10
|
2e
|
8e
|
8e
|
|||
Ar
|
18
|
2e
|
8e
|
8e
|
8e
|
||
Kr
|
36
|
2e
|
8e
|
18e
|
8e
|
8e
|
|
Xe
|
54
|
2e
|
8e
|
18e
|
18e
|
8e
|
8e
|
Dari
tabel di atas dapat dikatakan bahwa susunan elektron yang stabil mempunyai 8
elektron pada kulit terluar (oktet) sebagaimana yang dimiliki oleh atom-atom
unsur gas mulia kecuali helium (dua elektron atau duplet). Menurut Kossel dan
Lewis (1916) keadaan seperti ini merupakan keadaan paling stabil yang dimiliki
atom-atom unsur gas mulia (oktet). Sehingga atom dari unsur-unsur yang lain
berusaha memiliki konfigurasi elektron yang stabil seperti konfigurasi elektron
atom unsur gas mulia terdekat. Adanya kecenderungan memiliki konfigurasi
elektron stabil inilah yang merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya
ikatan kimia.
Usaha memiliki konfigurasi elektron yang stabil
dapat dicapai dengan cara:
1. Melepaskan
elektron valensinya (elektron valensi pada umumnya £ 3, kecuali B, H, Be, He) sehingga terbentuk
ion positif yang bermuatan sejimlah elektron yang dilepaskannya.
Na : 2e 8e 1e ----> Na+ : 2e 8e +
1e
Mg :
2e 8e 2e -----> Mg2+ : 2e
8e + 2e
Al : 2e 8e 3e ----> Al3+ : 2e 8e + 3e
2.
Menarik
elektron dari luar (elektron valensi pada umumnya ³ 5)
sehingga bermuatan negatif sebesar elektron yang ditariknya.
F : 2e 7e
+ 1 e ---> F- : 2e 8e
O :
2e 6e +
2 e ----> O2- : 2e 8e
Cl : 2e 8e
7e + 1 e ----> Cl- : 2e 8e 8e
Antara ion positif dan ion negatif yang terbentuk akan terjagi gaya
tarik menarik (gaya elektrostatik) sehingga terbentuklah ikatan ion
3. Penggunaan bersama pasangan elektron di antara atom-atom
yang berikatan sehingga terbentuk pasangan elektron terikat sebanyak elektron
yang saling dipinjamkan. Akibat penggunaan bersama pasangan elektron ini terbentuklah ikatan
kovalen.
Contoh : atom hidrogen yang mempunyai 1 elektron akan
saling menyumbangkan elektronnya untuk digunakan bersama dalam molekul H2,
sehingga masing-masing atom hidrogen memiliki 2 elektron
Materi Terkait : | |||
- Ikatan Ion
- Ikatan Kovalen
- Ikatan Kovalen Koordinasi
- Ikatan Logam
- Contoh Latihan Soal